Nama : Dyah Ayu
Anggraeni
NIM : 10.41011.0017
MK : Teknik Dokumentasi Aplikasi
Dosen : Ayuningtyas, S.Kom.,M.MT.,- MOS
SOFTWARE CRISIS
Software crisis adalah sekumpulan masalah yang
ditemukan dalam pengembangan software computer. Masalahnya tidak hanya terbatas
pada software yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, tetapi krisis software
ini terdiri dari masalah yang berhubungan dengan :
- Bagaimana mengembangkan software
- Bagaimana memelihara software ynag ada, yang berkembang dalam jumlah besar
- Bagaimana mengimbangi permintaan software yang makin besar.
Masalah Software
Crisis:
Software Crisis dapat terjadi karena ketidak mampuan membangun proyek
pembuatan suatu software yang diinginkan karena beberapa masalah seperti
berikut ini :
1) Melebihi batas waktu
2) Melebihi anggaran/biaya
3) Software tidak efisien
4) Software tidak memiliki kualitas yang bagus
5) Tidak memenuhi persyaratan
6) Proyek sulit dikendalikan
1) Melebihi batas waktu
2) Melebihi anggaran/biaya
3) Software tidak efisien
4) Software tidak memiliki kualitas yang bagus
5) Tidak memenuhi persyaratan
6) Proyek sulit dikendalikan
Penyebab Software
Crisis:
Masalah yang berhubungan dengan krisis software
disebabkan oleh :
1. Karakteristik software itu sendiri
Karakteristik software adalah software yang bersifat logika dibandingkan fisik, oleh karena itu mengukur software harus merupakan suatu kesatuan, tidak seperti hardware. Software yang bersifat tidak aus ini menyebabkan kesalahan yang terjadi pada software. Umumnya terjadi pada tahap pengembangan. Manajer tingkat menengah dan tingkat atas yang tidak mempunyai latar belakang software, seringkali diberi tanggung jawab untuk mengembangkan software. Padahal tidak semua manajer itu dapat me-manage semua proyek.
Praktisnya : software programmer atau software engineering mendapatkan latihan formal yang sedikit dalam hal tehnik baru pengembangan software.
Karakteristik software adalah software yang bersifat logika dibandingkan fisik, oleh karena itu mengukur software harus merupakan suatu kesatuan, tidak seperti hardware. Software yang bersifat tidak aus ini menyebabkan kesalahan yang terjadi pada software. Umumnya terjadi pada tahap pengembangan. Manajer tingkat menengah dan tingkat atas yang tidak mempunyai latar belakang software, seringkali diberi tanggung jawab untuk mengembangkan software. Padahal tidak semua manajer itu dapat me-manage semua proyek.
Praktisnya : software programmer atau software engineering mendapatkan latihan formal yang sedikit dalam hal tehnik baru pengembangan software.
- Kegagalan mereka yang bertanggung jawab dalam pengembangan software.
APLIKASI
Aplikasi adalah suatu program komputer yang dibuat untuk mengerjakan dan
melaksanakan tugas khusus dari pengguna. Aplikasi merupakan rangkaian kegiatan
atau perintah untuk dieksekusi oleh computer.
Contoh aplikasi : Data, Audio, Grafik, Web Designer
DOKUMENTASI
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti
bahan pustaka, baik berbentuk tulisan maupun berbentuk rekaman lainnya seperti
pita suara/kaset, video, film, gambar dan foto (Suyono trimo 1987:7)
Contoh Arsip:
·
Formulir
·
Kartu Tanda Penduduk
(KTP)
·
Buku pelajaran
·
Slip gaji
·
Peta
·
Surat Ijin Mengemudi
(SIM)
·
Buku catatan pelajaran
·
Akte kelahiran, dll.
Mengapa beberapa contoh tersebut dapat dikatakan sebagai arsip ?
- Karena beberapa contoh yang telah disebutkan memiliki fungsi mengingatkan tentang suatu hal
- Buku catatan pelajaran contohnya, dapat digunakan untuk mengingat kembali bahan pelajaran yang pernah didapat sehingga nantinya dapat dibaca kembali saat akan menghadapi ujian.
DOKUMENTASI APLIKASI
Dokumentasi ini meliputi
- Perencanaan (SDP=Software Development Plan) ketika fase perencanaan
- Requirements Analysis (SRS=Software Requirements Specification)
- IRS=Interface Requirements Specification
- Dokumentasi Perancangan (SDD=Software Design Document)
- Dokumentasi Pengujian (STP=Software Test Plan, STRp=Software Test Report)
- Dokumentasi yang berhubungan dengan produk (SUM=Software User Manual, SPS=Software Product Specification, VDD=Version Description Document)
- Dokumen lainnya
Keperluan Dokumentasi
pada suatu Proyek Pengembangan Sistem:
- Pendefinisian
- Perencanaan
- Organisasi
- Pengawasan
- Penyelesaian
- Leading
1. Pendefinisian
Dengan mendefinisikan proyek dengan tetap, diharapkan
proyek dapat mulai dan diakhiri dengan biaya yang paling efektif. Termasuk
menjawab : who, what, when, where, why and how dari pelaksanaan proyek
tersebut.
- What, menjelaskan prosedur apa yang digambarkan dalam sebuah dokumentasi
- Who, menjelaskan siapa saja pihak yang terkait dalam sebuah prosedur aktivitas
- Where, menjelaskan dimana prosedur atau rangkaian aktivitas dilaksanakan
- When, menjelaskan kapan sebuah aktivitas dalam sebuah prosedur dilakukan
- Why, menjelaskan rasionalitas mengapa sebuah aktivitas dilakukan
- How, menjelaskan logika bagaimana sebuah prosedur berjalan.
Perangkat
bantu untuk melaksanakan tugas ini disebut dengan Statement of the Works (SOW).
SOW adalah kesepakatan antar client dan developer.
Dokumen ini ditulis berdasarkan perspektif bisnis dan teknis yang berisi topik-topik berikut ini :
Dokumen ini ditulis berdasarkan perspektif bisnis dan teknis yang berisi topik-topik berikut ini :
• Pengantar (misal informasi latar belakang)
• Tujuan dan obyektif (misal cost, jadwal, dan
kualitas)
• Scope (misal, aplikasi HTML atau VRML)
• Assumsi (misal kemampuan penanganan peningkatan
traffic jaringan)
• User
• Sumber daya (misal spesialis jaringan, programmer)
• Milestone untuk penjadwalan (misal waktu akhir
testing)
• Pembiayaan (biaya langsung dan overhead)
• Amandement (definisi ulang dari penyerahan
pekerjaan)
• Tanda tangan (manajemen senior dan komunitas
pengguna)
SOW memberikan keuntungan ketika digunakan untuk
memulai suatu proyek Intranet, yaitu :
• Menjelaskan biaya dan jadwal juga asumsi utama tentang
proyek
• Menjelaskan peranan dan tanggung jawab.
• Mengukuhkan definisi hal yang akan dicapai proyek
Intranet tersebut.
• Mendorong diselesaikannya proyek tersebut, karena
adanya kesepakatan tertulis dalam dokumen tersebut (tanda tangan).
Di samping itu SOW ini akan membantu menentukan
tanggung jawab sekuriti pada tingkat tinggi, perawatan dokumentasi, perangkat
lunak, data, perangkat keras, dan pengelolaan sistem. Dengan kata lain akan
mendefinisikan siapa yang berperan sebagai web-masters, document-master, dan
document-owners. SOW juga mencegah permasalahan yang timbul di tahapan
berikutnya dari pengembangan sistem.
2. Perencananaan
SOW menjabarkan biaya secara kasar, penjadwalan,
kualitas, dan sumberdaya manusia pada suatu proyek. Dengan informasi ini
perencanaan dilakukan dengan berdasarkan pada informasi ini. Perencanaan
sebagai langkah berikutnya meliputi 6 tahapan yang dapat dilaksanakan secara
berurutan ataupun paralel :
• Menyusun Work Breakdown Structure (WBS)
• Mengestimasi waktu pelaksanaan proyek
• Mengalokasikan sumber daya
• Menghitung pembiayaan
• Menyusun jadwal kerja
• Pengelolaan resiko
Menyusun WBS
WBS merupakan sebuah
proyek yang komplek agar mudah dikendalikan harus diuraikan dalam bentuk
komponen-komponen individual dalam struktur hirarki. WBS memberikan
beberapa keuntungan,antara lain :
·
Memberikan daftar
pekerjaan yang harus diselesaikan
·
Memberikan dasar untuk
mengestimasi, mengalokasikan sumber daya, menyusun jadwal, dan menghitung biaya
·
Mendorong untuk
mempertimbangkan secara lebih serius sebelum membangun suatu proyek .
Model WBS memberikan beberapa keuntungan yaitu :
- Memberikan daftar pekerjaan yang harus diselesaikan
- Memberikan dasar untuk mengestimasi, mengalokasikan sumber daya, menyusun jadwal, dan menghitung biaya
- Mendorong untuk mempertimbangkan secara lebih serius sebelum membangun suatu proyek Intranet.
Mengestimasi waktu pelaksanaan proyek
Estimasi biaya dan usaha proyek merupakan suatu
kegiatan pengaturan sumber daya dalam mencapai tujuan dan sasaran dari proyek,
sehingga proyek dapat berjalan sesuai dengan tahapan dan target yang
dikehendaki. Dalam usaha estimasi sering menghadapi dua permasalahan yaitu over-estimates
dan under-estimates. Overestimates (estimasi berlebihan) akan
menimbulkan penambahan alokasi sumberdaya dari yang dibutuhkan sehingga akan
meningkatkan penanganan managerial. Sedangkan estimasi yang kurang (under-estimates)
akan mengurangi kualitas dari produk karena tidak sesuai dengan standar. Untuk
itu perlu dilakukan langkah yang hati hati dalam melakukan estimasi suatu
proyek software sehingga dapat dicapai keberhasilan proyek yaitu tepat
waktu, sesuai budget dan terpenuhinya standarkualitas produk.
Dengan memanfaatkan daftar pekerjaan pada WBS, dapat
dilakukan pekerjaan memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
setiap pekerajaan tersebut. Perkiraan dilakukan dengan beberapa pertimbangan :
ketersediaan sumber daya dan kompleksitas. Kemudian dijabarkan dalam kalendar
atau ow time. Biasanya optimasi dilakukan secara:
- most optimistic - Waktu ideal untuk menyelesaikan pekerjaan, diasumsikan segala sesuatunya berjalan lancar, dan sempurna.
- most likely - Waktu yang dibutuhkan pada kondisi kebanyakan, tipikal dan normal.
- most pessimistic - Waktu yang dibutuhkan ketika keadaan paling sulit terjadi.
Estimasi waktu dilakukan dan dibagi dalam unit (misal
8 jam hari). Estimasi waktu untuk suatu proyek Intranet lebih sulit dari proyek
pengembangan aplikasi lainnya. Hal ini karena masih sedikit proyek yang dapat
digunakan sebagai patokan menghitung waktu pelaksanaan. Dalam mengestimasi
waktu ini juga harus dipertimbangkan beberapa hal, misal pengalaman teknologi
server yang digunakan, keahlian Perl, CGI, Java dan HTML, browser, dan juga
bekerja dalam lingkungan TCP/IP.
Penentuan resiko
penentuan resiko merupakan tanggung jawab yang tidak terpisahkan dan
dilakukan secara terus menerus. Karena manajemen tidak dapat menetapkan tujuan
dan dengan mudah mengasumsikan bahwa tujuan tersebut telah tercapai.Banyak
hambatan yang timbul dalam pencapaian tujuan tersebut dan
hambatan tersebut bisa berasal dari luar entitas maupun dari dalam
entitas.Sejumlah resiko tidaklah dalam bentuk yang statis tetapi juga dinamis
sesuai dengan perubahan yang terjadi sehingga selalu ada resiko-resiko baru
yang muncul setiap waktu. Oleh karena itu penentuan resiko harus berjalan
berkelanjutan dalam proses manajemen yang dilakukan secara terorganisir dan
berurutan.
Sumber: Link
Menyusun jadwal kerja
Jadwal
Kerja Merupakan suatu
planning yang baik bila pembuatan penjadwalan kerja pada pelaksanaan suatu
kegiatan/proyek dibuat, selain merupakan bagian dari manajemen yang baik juga
sebagai salah satu factor pendukung untuk mencapai suatu tujuan yang dimaksud,
dalam hal ini sering disebut dengan istilah Time
Schedule. Dan juga sebagai sarana control tahap demi tahap dari pekerjaan
yang akan dilaksanakan.
Sumber:
Link
Pada dasarnya ada dua jenis model deskripsi
penjadwalan :
- Bar Chart, yang hanya menerangkan ow time dari setiap pekerjaan dan tanpa keterkaitan antar pekerjaan. Deskripsi ini paling baik digunakan pada presentasi
- Network diagram, yang menenjukkan keterkaitan antar tugas dan mengidentifikasi saat kritis pada jadwal.
Suatu
network diagram, merupakan cara terbaik untuk merencanakan secara detail, dan
mengikuti perkembangan proyek. Diagram ini akan menghubungkan pekerjaan
terkait, dan waktu mulai dan berakhirnya dari pekerjaan tersebut.
Mengidentifikasi keterkaitan pekerjaan pada proyek Intranet adalah sangat
penting sebab komponen-komponen tersebut saling terkait agar dapat bekerja
sesuai dengan fungsinya
Mengalokasikan sumber daya
Pada dasarnya harus dilakukan pengimbangan waktu
setiap pekerjan dan ketersedian dan kemampuan sumber daya. Harus ditentukan
level load dari sumber daya, agar tak ada personal yang bekerja terlalu berat,
dan ada yan terlalu ringan. Pada proyek Intranet hal ini sulit, karena tidak
tersedianya sumberdaya manusia yang memiliki keahlian tersebut, oleh sebab itu
harus disusun jadwal yang realistis. Dan bahkan mungkin dilakukan revisi
penjadwalan.
Menghitung pembiayaan
Yang menjadi permasalahan, apakah biaya yang akan
dikeluarkan sesua dengan SOW. Jika sesuai, maka pekerjaan perencanaan selesai,
bila tidaak harus dilakukan revisi. Bila memang sulit harus dilakukan negosiasi
dengan pihak pemberi kerja. Ketika melakukan perhitungan biaya perlu
dipertimbangkan beberapa biaya tersembunyi, misal training, dokumentasi.
3.
Organisasi
Proses ini adalah proses yang melibatkan penyusunan
suatu infrastruktur yang akan memaksimalkan efisiensi dan efektifitas ketika
melaksanakan proyek. Yang harus dipertimbangkan adalah :
• Struktur team
• Dokumentasi
• Pertemuan
Struktur team
Ditentukan dengan menjelaskan:
- Penjelasan peranan
- Tanggung jawab
- Hubungan pelaporan
SOW sebaiknya menyediakan dasar untuk menjelaskan
peranan utama, tanggung jawab, dan hubungan pelaporan. Informasi ini membantu
untuk mepersiapkan struktur team, seperti untuk menghasilkan :
- Diagram organisasi
- Matriks tanggung jawab.
Dokumentasi
Dokumentasi adalah penting sekali, sebab user memiliki
peranan penting dalam membuat dan merawat kandungan web site. Diagram
arsitektur, perangkat bantu mapping, dan manual on line merupakan perangkat
bantu dokumentasi teknis. Dokumentasi bisnis seperti laporan status, dan jadwal
juga penting. Kedua dokumentasi baik teknis maupun bisnis, harus disimpan dalam
perpustakaan yang dapat diakses untuk referensi mendatang.
Pertemuan
Terdiri dari 3 jenis :
- Status review meeting, dilakukan secara regular untuk mengumpulkan informasi mengenai kondisi dari pekerjaan individu.
- Checkpoint review meeting, dilakukan untuk mencapai milestone besar, seperti mensetup server.
- Staff meeting, dilakukan untuk bertukar informasi dan bertukar pengalaman bagi seluruh pihak yang terlibat
Pihak yang menghadiri pertemuan ini dapat bervariasi,
tapi miimal pihak pengguna harus ada yang diundang. Ini menyebabkan mereka
tidak saja merasa terlibat tetapi juga memperoleh informasi mengenai sekuriti,
hak akses, dan kandungan dokumen. Hal ini akan mendorong dapat diselesaikannya
proyek ini.
4.
Pengawasan
Pengawasan
adalah segala usaha atau kegiatan untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang
sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas atau kegiatan, apakah sesuai dengan yang
semestinya atau tidak (Suyamto).
Fungsi pengawasan:
• Eksplanasi, pengawasan menghimpun informasi yang dapat
menjelaskan mengapa hasil-hasil
kebijakan publik dan program yang dicanangkan berbeda.
• Akuntansi, pengawasan
menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk melakukan akuntansi
atas perubahan sosial ekonomi yang
terjadi setelah dilaksanakannya sejumlah kebijakan
publik dari waktu ke waktu.
• Pemeriksaan, pengawasan membantu
menentukan apakah sumberdaya dan pelayanan yang dimaksudkan untuk kelompok sasaran maupun konsumen tertentu
memang telah sampai kepada
mereka.
• Kepatuhan, pengawasan
bermanfaat untuk menentukan apakah tindakan dari para administrator program, staf dan pelaku
lain sesuai dengan standar dan prosedur yan dibuat oleh legislator, instansi pemerintah dan atau lembaga
profesional.
Proses pengawasan ini menjamin bahwa proyek Intranet
efektif pembiayaanya, dan sesuai dengan yang direncanakan. Proses pengawasan
ini terdiri dari :
- Status collection
- Change control
- Corrective action
Status collection and Assesment
Proses ini akan mengumplulkan data tentang
penyelesaian suatu pekerjaan atau pencapaian suatu milestone. Kemudian membuat
penilaian mengenai perkembangan yang dilakukan. Proses ini memiliki sisi bisnis
dan teknsi. Sisi teknis melibatkan penilaian kualitas pekerjaan yang dilakukan
misal bagaimana HTML dan CGI yang disusun. Pada sisi bisnis meliputi pada
tingkatan mana pekerjaan itu dilakukan berdasarkan waku tertentu.
Change control
Proses ini melibatkan pekerjaan mengevaluasi
pelaksanaan teknis dan jadwal. Dalam pelaksanaan membutuhkan jawaban akan
pertanyaan seperti :
- Apakah sebenarnya perubahan yang terjadi (misal arsitektur jaringan).
- Apa dampaknya bagi finansial, jadwal, dan kualitas sistem.
- Bagaimana penanganan perubahan tersebut, misal terhadap user dan komunitas sistem informasi.
- Bilamana perubahan tersebut akan menyebabkan suatu efek, misal setelah intranet terpasang dan berjalan.
Corrective
action
Langkah ini melakukan revisi pendekatan yang dilakukan
untuk pencapai tujuan proyek sesuai dengan SOW dan perencanaan. Langkah ini
berkaitan sekali dengan langkah status collection and assesment, sebab langkah
yang dibutuhkan misal perencanaan ulang, bergantung apakah corrective action
ini perlu dilakukan secara besar atau cukup sedikit saja.
5.
Penyelesaian proyek
Pada proses ini terlibat melakukan pengumpulan dan
analisi data dan melakukan transisi yang baik dari proses pengembangan ke
implementasi. Keluaran utama dari proses ini adalah hal yang dipelajari selama
pelaksanaan proyek - lesson learned document . Dokumen ini mengidentifikasi apa
yang dilakukan dengan baik, dan apa yang tak berhasil dilakukan. Hal itu
berdasarkan data yang dikoleksi mengenaik unjuk kerja proyek melalui kumpulan
hasil statistik, wawancara, dan review setelah implementasi. Dokumen ini
berguna bagi organisasi besar yang mungkin akan melakukan pemasangan site
Intranet yang berjumlah banyak. Pengalaman yang diperoleh dari proyek pertama
ini akan memberikan pandangan bagi manajer proyek untuk proyek mendatang.
Suatu hal yang penting lagi adalah bagaimana hasil
dari proyek ini. Tendensi apakah yang terjadi di antara personal yang terlibat
pada pengembangan proyek pada saat mendekati akhir proyek. Bila suatu proyek
akan selesai biasanya anggota team menjadi menurun produktifitasnya. Oleh
karena itu, sebaiknya bila seorang anggota team telah melakukan suatu tugas
berat, sebaiknya segera dibebas tugaskan bila memang telah tidak ada
pekerjaannya lagi. Ini menyebabkan personal tersebut dapat bertugas di proyek
Intranet yang lainnya lagi.
6. Leading
Tahapan ini penting sekali hanya akan terjadi bila ke
lima proses sebelumnya dilakukan dengan benar. Pada tahapan ini dibutuhkan
pembentukan suatu lingkungan kerja yang mendorong pihak yang terlibat, sehingga
dapat tercapainya tujuan. Untuk mencapai hal tersebut, manajer proyek haruslah
:
- Membuat visi yang jelas bagi proyek
- Berkomunikasi dengan efektif
- Menjaga motivasi yang tinggi
- Menjaga fokus dari visi
- Menyediakan lingkungan yang mendukung
- Mendorong penyusunan team.
Bebeberapa langkah tersebut sulit dilaksanakan karena
biasanya manajer proyek tidak terlalu memiliki kendali dalam penggunaan sumber
daya. Hal ini menjadi lebih rumit untuk proyek intranet yang melibatkan banyak
pihak orang dengan keahlian terbatas, orientasi fungsi yang tak jelas. Web master
dan document owner, bukanlah nama pekerjaan yang unik tapi juga membutuhkan
keahlian khusus.
Suatu proyek akan dapat dilakukan dengan
baik bila telah dilakukan proses enginering yang baik. Ini berlaku baik untuk
pengembangan program dengan produk jadi, atau dengan kontraktor atau juga
dengan team sendiri. Akan lebih baik menghabiskan waktu lebih lama untuk
melakukan disain dan penataan awal yang baik, daripada terburu-buru melakukan
implementasi. Sehingga sudah sewajarnya dilakukan standardisasi, dan penggunaan
dokumentasi yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar